Hari ini, saya habis beli baju kemeja kerja 5 buah, dasi 4 buah, dan 1 stel jas untuk membeli semuanya itu saya menghabiskan sekitar Rp.661.700,00 (hmm.. jumlah yang cukup besar untuk ukuran mahasiswa seperti saya, tapi tenang Tuhan yang sediain kok buat saya lewat Mama ^.^v peace Ma).

(“Semoga Mama Papa ga baca bagian ini. Gawat nih nanti kalau keinget investasinya buat saya ga berbunga bisa makin “disayang” nieh. Hehehe ^.^v “)

Setelah saya selesai membeli semuanya itu, akhirnya saya istirahat sejenak untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta mencari sepiring nasi beserta lauk-pauk 4sehat 5sempurna & mencoba menemukan serpihan kecil arti hidup ini (puzzle of my life).

Oh yah, saya lupa memperkenalkan diri. Saya Willy Wijaya, mahasiswa Binus angkatan 2005 jurusan Teknik Informatika. Rumah saya di Tangerang dan sejak kuliah saya tinggal di kontrakan dekat Binus. Saya sekarang kuliah dan juga bekerja di Binus sebagai ICT Specialist. Saya sedang berusaha untuk mencintai profesi dan bakat saya seutuhnya meskipun ada banyak demotivator(orang yang ga jelas) dari pihak luar tapi tenang aza “masuk kuping kiri keluar kuping kiri juga – membal”. Hehehe.. Just intermezzo..

Oke back to topic..

Singkat cerita, after dinner saya jalan pulang ke Jakarta naik motor karena besoknya (hari Senin) saya harus siap-siap untuk kerja lagi. Nah, teman-teman tahu gak apa yang terjadi selama perjalanan saya malam itu? (Yang tahu dapat hadiah nih langsung dari saya, sebuah ucapan “Selamat Anda telah belajar sesuatu hari ini, yaitu jauhilah asumsi!”).

Hehehe ^.^v peace Bro & Sis.

Yang terjadi adalah selama perjalanan itu saya merenung dan mendapatkan suatu pencerahan yang membangkitkan semangat saya untuk menuliskan ini buat rekan-rekan. Karena untuk saya hal ini sangat memberkati. Saya berharap begitu juga dengan rekan-rekan.

“Tuhan memberikan saya baju kemeja, dasi dan jas tapi jangan sampai saya tidak punya kesempatan untuk dapat mengenakan itu semua”

Rekan-rekan dapat menangkap sesuatu dari kata-kata saya di atas?

Kalau bisa digambarkan dengan kehidupan kita, maka kira-kira seperti ini jadinya.

“Tuhan sebenarnya memberikan kita banyak sekali potensi untuk hidup maksimal tetapi jangan sampai ketika kita ingin mengembangkan potensi itu, kita sudah dikalahkan dahulu oleh keadaan kita”

Tuhan pasti memberikan Anda dan saya setidaknya 1 kelebihan diantara sekian banyak kelemahan yang saya dan Anda miliki. Jangan mau jadi “Korban (Victim)” atas keadaan (kelemahan) kita, tapi jadilah lebih dari sekedar “Pemenang (Overcomer)” dengan memaksimalkan potensi (1 kelebihan) kita.

Refleksikanlah diri kita terhadap beberapa pertanyaan di bawah ini:

Kenapa ketika saya dulu diminta menyebutkan kelebihan dan kekurangan saya, saya sangat mudah menyebutkan kekurangan saya dibandingkan kelebihan yang saya miliki ?

Kenapa saya cenderung untuk berpikir negatif daripada berpikir positif terhadap diri saya dan orang lain ?

Kenapa saya cenderung untuk melarikan diri dari masalah daripada menghadapi masalah itu ?

Kenapa lebih mudah bagi saya membentuk kebiasaan buruk daripada menjaga kebiasaan baik ?

Kenapa saya cenderung untuk mencari kelemahan orang lain ?

Karena untuk melakukan hal-hal tersebut, tidak perlu diajari pun, secara otomatis saya akan melakukannya.

“untuk gagal itu otomatis, tapi untuk sukses butuh perjuangan”

Hai teman-teman semua, yuk kita mulai untuk berpikiran positif, temukanlah potensimu, kembangkanlah potensimu, bantulah orang lain menemukan potensinya, jadilah inspirasi untuk orang lain. Saya tidak bilang hal di atas mudah. Tapi berjuanglah untuk mencapainya bersama-sama dengan saya dan jutaan orang yang ingin hidup dengan lebih bermakna.Mungkin ketika membaca artikel ini, Anda merasa aneh atau bertanya-tanya kenapa saya selalu mengikutkan Tuhan dalam setiap perbuatan yang saya lakukan.

Saya hanya mau mengatakan hidup kita seperti uap air yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari terhadap hidup kita. Bahkan pertandingan final Piala Champion yang hanya tersisa kurang dari 3 menit pun saya sudah yakin Bayer Munich akan menang atas Manchester United 1-0. Namun sejarah mencatat, Bayer Munich kalah atas Manchester United dengan score 1-2.

Begitu pula dengan hidup saya, jika Tuhan sudah berkehendak atas hidup saya, tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan untuk dilakukan. Usaha sekeras apa pun yang saya lakukan jika tidak melibatkan Tuhan, semuanya akan sia-sia.

Dan ingatlah !!!

Tidak pernah sekali pun terlintas dalam hati Tuhan untuk merancangkan kegagalan, kutukan, sesuatu yang jahat, atau bahkan Tuhan sedang iseng menciptakan saya. Tuhan sangat sedih ketika Dia melihat saya menyerah, menjauhi Dia, dan melupakan sesuatu yang penting (kalau Tuhan-lah yang memberikan saya hidup, berkat, kesehatan, keberhasilan, kesuksesan, damai sejahtera, sukacita, dan semuanya yang baik). Tapi Tuhan sangat disukakan ketika saya menghargai hidup yang diberikan Tuhan, saya memuliakan nama Tuhan lewat hidup saya, saya menginspirasi orang lain lewat teladan hidup saya. Tuhan sangat-sangat peduli dengan hidup saya dan kalian semua.

Semoga tulisan ini menginspirasi hidup kalian. Tuhan memberkati kalian.

Sumber : HTcom
0 Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

CONTACT US

We're not around right now. But you can send us an email and we'll get back to you, asap.

Sending

©2024 SMA PRESIDEN (Boarding School) - Sekolah Model Terakreditasi A 

Log in with your credentials

Forgot your details?